Bandung – Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan bahwa penanganan sampah di Kota Bandung saat ini menunjukkan tren positif dengan terjadi peningkatan ritase pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti.
Peningkatan ritase pengangkutan sampah yang merupakan salah satu titik cerah penanganan sampah di Kota Bandung, juga dibarengi dengan sejumlah upaya mulai dari substitusi TPS hingga edukasi masyarakat yang terus digulirkan.
“Kami terima informasi saat ini ritasenya sudah 168 dari normalnya 220. Kalau beberapa waktu lalu sempat drop sampai 50 persen, mungkin 100 ritase. Tentu kami juga mengapresiasi dalam hal ini Pemprov Jabar, yang mana mereka memiliki otoritas untuk menyiapkan lahan operasional di TPA Sarimukti,” kata Ema di TPS Cicendo Bandung, Selasa.
Pada hari Selasa ini, Ema memantau kondisi di tiga titik yakni Pasar Ciroyom, Pasar Pamoyanan, dan TPS Cicendo.
Menurut Ema, di beberapa titik TPS bisa dilakukan substitusi di mana yang memiliki volume kecil, bisa diangkut ke TPA sementara Cicabe, sedangkan yang bervolume besar bisa diangkut ke TPA Sarimukti.
“Begitu pula edukasi ke masyarakat soal penanganan sampah melalui satuan wilayah kerja kami terus lakukan. Kami sadar mengubah paradigma bahwa penanganan sampah harus selesai di wilayah itu perlu waktu lama. Sedangkan sampah itu diproduksi setiap hari,” katanya.
Ia optimis, dengan berjalannya dua upaya yakni subtitusi di TPS dan edukasi ke masyarakat soal penanganan sampah, permasalahan sampah di Kota Bandung bisa ditangani.
“Bukan persoalan mudah. Akan tetapi, spirit transformasi ini terus kita tularkan ke masyarakat. Lewat siapa? Lewat RW. Nanti RW secara berjenjang bisa menyampaikan kepada RT, lalu kepada kepala keluarga,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat berupaya mengoptimalkan penanganan sampah dengan menjalankan Program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan atau Kang Pisman Sampah di lingkungan rukun warga (RW).
“Di Bandung ada 1.568 RW, kalau (penanganan) sampah selesai di sana, kota ini lebih baik,” kata Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Senin (15/5).
Ema mengemukakan, kalau Program Kang Pisman berjalan baik di seluruh lingkungan RW maka sampah yang masuk ke tempat penampungan akan berkurang signifikan.
“Jika di berbagai titik itu berjalan, sampah selesai di lokasi, dipisahkan antara organik, anorganik, dan yang residu. Artinya, kalau sudah begitu sampah bakal sangat berkurang,” katanya.
Adapun upaya pengoptimalan penanganan sampah di Kota Bandung, tidak terlepas dari sempat menggunungnya sampah di beberapa titik Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) hingga menyebabkan polusi aroma dan pemandangan tak sedap.