Bandung – Pengelola Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, mengungkapkan penumpang yang naik dan turun dalam periode angkutan lebaran 2023 tanggal 14 April 2023 sampai 1 Mei 2023 mencapai 151.412 orang.
Kepala Terminal Leuwipanjang Asep Hidayat menjelaskan selama periode angkutan Lebaran 2023, jumlah penumpang yang turun atau datang sebanyak 75.059 penumpang dengan 6.700 bus.
“Untuk yang berangkat sampai data terakhir, ada sebanyak 76.353 penumpang dengan diangkut 6.444 bus,” kata Asep di Bandung, Rabu.
Untuk kedatangan, Asep mengatakan bahwa yang tertinggi terjadi pada tanggal 24 April 2023 atau H+2 Lebaran 2023 dengan penumpang sebanyak 7.477 penumpang yang diangkut 330 bus.
Sementara untuk keberangkatan, penumpang tertinggi terjadi pada 25 April 2023 atau H+3 Lebaran 2023 dengan 7.217 penumpang yang diangkut 415 bus.
Jika dibandingkan dengan tahun 2022, dalam data yang dibagikannya terlihat ada penurunan jumlah total penumpang naik dan turun, di mana dalam periode angkutan Lebaran 2022 total penumpang yang naik dan turun di Leuwipanjang adalah 158.498 orang.
Di mana, pada 2022 itu, penumpang yang turun tercatat sebanyak 90.585 orang dengan 7.246 bus dan yang berangkat sebanyak 67.913 penumpang dengan 6.483 bus.
Saat ditanyakan terkait adanya penurunan yang jika dihitung mencapai empat persen tersebut, Asep tidak memberikan jawaban.
Meski demikian, Asep mengatakan bahwa selama periode libur Lebaran 2023, situasi dan kondisi Terminal Leuwipanjang aman dan kondusif karena kerja sama dari berbagai pihak mulai dari TNI-Polri sampai tenaga kesehatan yang bersiaga.
“Meski ketika H+3 dan H+4 ada penumpukan kecil karena kendaraan arah Cianjur dan Sukabumi terjebak kemacetan sehingga lambat datang, namun karena cepat ditangani dengan mobil tambahan, tidak lama bisa terangkut semua. Dan sampai saat ini penumpang sangat nyaman berangkat dari terminal Leuwipanjang,” tuturnya.
Dalam memaksimalkan layanan angkutan lebaran, Asep menyebutkan bahwa armada bus yang disiapkan di Terminal Leuwipanjang yakni sekitar 312 unit bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan sekitar 200 kendaraan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
