Menghadapi Natal dan Tahun Baru, Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) telah Duplikasi atau merevitalisasi sembilan jembatan lama di Provinsi Jawa Timur. Ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas jaringan jalan nasional dan jalur logistik penting.
Menurut Endra S Atmawidjaja, Juru Bicara Kementerian PUPR, mempertahankan dan meningkatkan konektivitas antar kawasan adalah penting. Mengganti jembatan lama memungkinkan aliran barang, jasa, dan orang lebih lancar dan efisien. Dengan konektivitas yang kuat, diharapkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut juga akan meningkat.
Menurut Endra, pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan sangat penting karena merupakan tulang punggung ekonomi wilayah. Kondisi jalan dan jembatan yang baik sangat penting untuk mendukung konektivitas antar wilayah dan distribusi logistik di Indonesia.
Penggantian atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton di Jawa Timur adalah bagian dari proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), di mana Kementerian PUPR bertindak sebagai Badan Usaha Pelaksana, PT Baja Titian Utama bertindak sebagai Badan Usaha Pelaksana, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) bertindak sebagai penjamin. Tahun 2021-2023 adalah waktu proyek dimulai.
Di Provinsi Jawa Timur, sembilan jembatan telah diganti dengan perbaikan total 2.116 meter, yang menghabiskan sekitar Rp582 miliar. Dalam proyek KPBU ini, layanan akan diberikan selama 12 tahun.
Di Jawa Timur, beberapa jembatan telah diperbarui. Ini termasuk Jembatan Wirolegi di Kabupaten Jember, Jembatan Trisula Lama yang menghubungkan Kota Blitar dan Kabupaten Tulungagung, Jembatan Teleng dan Jembatan Kangkung di Kabupaten Pacitan, dan beberapa lainnya di Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Bojonegoro, dan Banyuwangi. Penggantian jembatan ini mencakup teknologi Girder Besi Kotak dan Girder Besi I, serta operasi dan pemeliharaan selama masa layanan. Dibandingkan dengan jembatan rangka baja jenis lain, dimensi rangka batang jembatan ini relatif kecil berkat desain ekonomisnya.
