Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Bursa Efek Indonesia menggelar bincang pasar modal bagi para pelaku parekraf hingga UMKM di Yogyakarta untuk menyampaikan cara mendapatkan pembiayaan, dari pasar modal khususnya melalui skema Initial Public Offering.
“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Sandi juga menuturkan, Kemenparekraf berinisiatif untuk mempertemukan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan alternatif sumber pembiayaan non-perbankan melalui skema pembiayaan pasar modal.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menyampaikan jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 10,31 juta investor per Desember 2022.
Menurutnya ini adalah potensi besar bagi perusahaan parekraf untuk mendapatkan investor untuk mengentaskan masalah pembiayaan.
“Kami berharap akan terjalin kolaborasi dengan lembaga lain seperti pemerintah daerah untuk bersama-sama mendorong usaha untuk scaling up melalui IPO sehingga kegiatan seperti ini dapat menjangkau lebih luas masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menyampaikan Program Roadshow Usaha Parekraf menuju IPO meliputi Literasi terkait pasar modal pada kegiatan bincang pasar modal, Coaching Clinic KreatIPO, kegiatan one on one meeting dengan profesi penunjang dalam rangka identifikasi kesiapan IPO dalam aspek regulasi, keuangan, legalitas, dan kesiapan underwriter.
“Kemudian lebih lanjut ada seleksi masuk IDX Incubator, pembinaan oleh IDX Incubator, monitoring oleh Kemenparekraf, dan Demo Day untuk mempertemukan perusahaan dengan profesi penunjang yang akan membantu penyiapan IPO,” ujarnya.