Dr. Dr. Anggraini Alam, SpA(K), dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran mengingatkan bahwa jika daya tahan tubuh seseorang menurun, cacar air dapat kembali muncul.
Dalam sebuah acara online pada hari Selasa, Anggraini mengatakan, “Cacar air bisa menetap, daya tubuh turun (herpes) zoster, atau bisa cacar air kembali. Jadi, tidak serta merta sekali seumur hidup.”
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi dan manifestasi virus cacar air. Virus varicella zoster penyebab tidak sepenuhnya hilang dari tubuh seseorang yang pernah mengalami cacar, tetapi dapat tetap ada dalam keadaan dorman, terutama dalam sel saraf.
Biasanya, herpes zoster dimulai dengan berbagai gejala awal, termasuk demam dengan suhu yang bervariasi, kelelahan, dan ketidaknyamanan. Gejala-gejala ini kemudian berkembang menjadi nyeri, kaku, dan sakit di daerah yang terkena, yang kemudian mengarah pada ruam kulit.
“Herpes zoster adalah penyakit yang terjadi ketika virus varicella bersembunyi dalam sumsum tulang dan kemudian muncul kembali di kemudian hari. Rasa sakitnya sangat parah. Jika herpes zoster terjadi di wajah, maka dapat menyebabkan kebotakan, dan jika terjadi di area mata, maka dapat menyebabkan kebutaan,” kata Anggraini.
Menurut Anggraini, orang harus divaksinasi cacar air untuk mencegah herpes zoster. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah bahwa anak-anak berusia satu tahun dapat menerima dua dosis vaksin dengan interval enam bulan.
Anggraini menyatakan bahwa mereka percaya bahwa vaksinasi cacar diperlukan karena risiko komplikasi akan meningkat jika terkena infeksi, dan ini bukan hanya masalah saat ini, tetapi juga untuk mencegah herpes zoster di masa depan.
Selain itu, dia menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin cacar meningkatkan kemungkinan terkena autisme, yang merupakan kekhawatiran beberapa orang.