Bandung, 20/2 (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan kereta rel diesel (KRD) lokal Bandung Raya dengan rute Padalarang, Bandung, hingga Cicalengka, dikonversi menjadi kereta rel listrik (KRL) mulai tahun 2024.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan konversi KRD ke KRL itu dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama menurutnya diberlakukan untuk Padalarang – Bandung, kemudian dilanjutkan tahap kedua yakni Bandung – Cicalengka.
“Secara bertahap, feeder yang awalnya kereta diesel, akan diganti jadi kereta listrik,” kata Dadang di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Menurutnya konversi KRD menjadi KRL ini juga merupakan konsep kereta feeder untuk integrasi transportasi ke Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang nantinya akan beroperasi di wilayah Bandung Raya.
Di samping itu, KRL itu pun menjadi salah satu upaya menangani masalah transportasi publik di Kota Bandung. Dengan hadirnya transportasi publik yang memadai, menurutnya situasi kemacetan di Kota Bandung bisa diminimalisir.
“Pemkot Bandung sangat mendukung dan gembira akan program terkait aksesibilitas masyarakat yang akan berkunjung ke Kota Bandung,” kata dia.
Untuk itu, Pemkot Bandung akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) terkait konversi KRD tersebut menjadi KRL.
Sementara itu, Kasubdit Fasilitas Operasi DJKA Kementerian Perhubungan Ferdian Suryo menyebut konversi KRD menjadi KRL bisa meningkatkan daya tampung penumpang atau pengguna layanan kereta.
Contohnya, konversi serupa juga telah dilakukan pada rute Solo – Yogyakarta. Menurutnya layanan transportasi itu meningkatkan jumlah pengguna kereta hingga 100 persen.
Sejauh ini, ia mencatat sebanyak 61 kereta KRD Padalarang – Bandung – Cicalengka yang saat ini beroperasi bisa mengangkut hingga 45 ribu penumpang per harinya.
“Jadi kami juga meminta kolaborasi dengan Pemkot Bandung untuk proses ke depannya,” kata Ferdian