Bandung – Pemerintah Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat segera membangun kolam retensi di wilayah Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, guna mengatasi banjir di daerah tersebut.
Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa kolam retensi akan dibangun di lahan yang disiapkan untuk fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum).
“Kita merespons aspirasi dan masalah masyarakat bahwa di RW 12 Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, yang tadi malam terjadi banjir,” katanya saat meninjau dampak banjir di Perumahan Dian Permai RW 12 Kelurahan Babakan, Rabu.
“Tadi kami melihat ada lahan fasos-fasum yang diserahkan kepada pemerintah. Kita akan cek (kelayakannya) dan Dinas Ciptabintar akan membuat desain untuk kolam retensi,” katanya menggunakan singkatan Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Kota Bandung.
Ema yakin pembangunan kolam retensi bisa mengurangi risiko banjir di lingkungan RW 12 Kelurahan Babakan.
“Saya yakin kolam retensi itu akan memberikan dampak yang signifikan, jadi air akan tertahan,” ujarnya.
Meski demikian, Ema mengatakan, pembangunan kolam retensi akan dilakukan setelah ada persetujuan dari warga sekitar.
“Kuncinya ada di masyarakat untuk berembuk, apabila setuju untuk dibangun kolam retensi kita akan segera bekerja melakukan pengerukan sesuai desain yang dibuat,” katanya.
Selain berencana membangun kolam retensi, Ema mengatakan, pemerintah kota akan meninggikan tanggul Sungai Cilimus sekitar setengah meter untuk menahan limpasan air ke daratan.
Dia juga mengingatkan warga supaya tidak mendirikan bangunan di sepanjang sungai.
“Kami mengimbau masyarakat tidak membangun bangunan liar di sepanjang badan sungai dan menutupi bak kontrol. Ini banyak yang sudah dipermanenkan. Kita bangun kesadaran masyarakat,” katanya.