Balige – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan kecepatan angin pada saat race atau lomba putaran kedua Kejuaraan Dunia Powerboat (F1H2O) 2023 di Danau Toba di kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Balige, Sumatra Utara, Minggu, diprakirakan sama seperti pada sesi kualifikasi.
“Arah angin masih sama seperti kemarin dari timur laut dan kecepatannya 5,2 sampai 8 knot. Namun ada perkiraan update bahkan bisa mencapai 10 knot sekitar pukul 14:00 sampai 17:00 sore,” kata Rita di Balige, Sabtu (25/2).
“Suhu sekitar 27-28 derajat celcius. Artinya masih menimbulkan gelombang dan diprediksi mulai dari 0,4 meter dan maksimum bisa mencapai 1,1 meter. Gelombang ini tidak statis atau bisa berubah,” kata Rita.
Sementara untuk cuaca, lanjut Rita, prakiraan cerah berawan mulai 06.00 hingga 16.00 WIB. Jadi bila tidak ada perubahan yang dinamis, dari cuaca aman.
Namun setelah pukul 16.00 hingga 19.00 WIB, terjadi hujan ringan hingga sedang. Kemudian setelah itu hingga malam hari cerah berawan lagi.
“Cuaca di wilayah Sumatra Utara meskipun dalam kategori rendah namun juga bisa meningkat hingga menengah. Sekitar Danau Toba masih mengalami musim hujan hingga saat ini. Hujan kalau turun diprediksi sore hingga malam hari,” kata Rita menambahkan.
Pada sesi kualifikasi, kemarin, BMKG mencatat arah dan kecepatan angin dari timur laut tegak lurus dengan Danau Toba yang berada di barat laut, sehingga menimbulkan gelombang.
Tercatat gelombangnya mencapai 0,5 meter. Sedangkan kecepatan angin mencapai 8 knot pada sesi kualifikasi yang seharusnya berlangsung pukul 15:00.
“Padahal batasnya 5 knot. Demi keamanan sesi kualifikasi pun ditunda. Suhunya 20 derajat meskipun cuaca cerah. Bukan hanya cerah. Tapi juga arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, serta temperatur,” ujar Rita.
BMKG akan terus memperbarui dengan adanya alat-alat pengukur cuaca di lokasi lomba. Selain ada radar, ada juga satelit dan stasiun pengukur cuaca otomatis yang portabel.
Selain itu BMKG juga menerjunkan 10 personel yang khusus melihat awan. “Meskipun ada teknologi, kami tetap sengaja demikian. Kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca, kerja sama BRIN, TNI AU, dan Inalum,” ujar Rita.
Pada sisi lain Union Internationale Motonautique (UIM) selaku federasi yang menaungi gelaran kapal motor dan H2O Racing selaku promotor memodifikasi perlombaan setelah adanya penundaan sesi kualifikasi. Balapan di Danau Toba untuk kali pertama dalam sejarah F1 Powerboat akan berlangsung dua kali.
Semula kegiatan pada hari ini dimulai dengan pemanasan pukul 10:00 hingga 11:00 WIB yang dilanjutkan dengan lomba pada pukul 15:00 WIB.
Namun jadwal tersebut berubah. Kegiatan pebalap akan dimulai dengan sesi kualifikasi selama 45 menit untuk memperebutkan pole position mulai pukul 08:00 WIB.
Lalu dilanjutkan dengan race pertama pada pukul 12:00 WIB. Para pebalap berlomba di lintasan sepanjang 2,2 km selama 30 menit untuk menjadi yang terdepan.
Urutan pebalap pada race pertama akan menjadi acuan pole position pada lomba kedua yang dijadwalkan berlangsung pukul 15:00 WIB, juga berlangsung selama 30 menit.