Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah darurat di Cicabe kembali ditutup, seiring normalnya operasional TPA Sarimukti.
“Cicabe tutup lagi. Karena penanganan di Sarimukti sudah normal lagi. Sudah bisa dilakukan 240-250 ritasi, artinya kondisi pengangkutan ke sana membaik,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Senin.
Meski demikian Ema mengakui masih ada sembilan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang masih kelebihan kapasitas, yang berkurang dari sebelumnya sebanyak 55 TPS dari total 135 TPS yang ada di Kota Bandung.
“Alhamdulillah mendekati normal, Kota Bandung tidak dalam kondisi darurat sampah. Sekarang hanya sembilan TPS yang overload (kelebihan kapasitas),” ujar Ema.
Walau kondisi pengangkutan sampah sudah mulai normal, Ema menuturkan Pemkot Bandung ingin terus berupaya mewujudkan Kawasan Bebas Sampah (KBS) lewat penanganan sampah dari rumah.
Oleh karena itu Ema mengapresiasi sejumlah RW yang mampu berkolaborasi dan solid dalam penanganan sampah di wilayah masing-masing.
“Kita terus membangun KBS, yang biasanya ada di RW. Kita ada 1.594 RW dan sudah 150 RW merupakan area KBS. Banyak sekali untuk menjadi percontohan seperti RW 2 Cipamokolan, juga wilayah lainnya kami ingin ini terus menjalar ke daerah lainnya. RW bersama pemerintah membangun Kota Bandung lebih baik,” tutur Ema.
Sebelumnya Kota Bandung dalam kondisi darurat sampah, dimana sebanyak 55 TPS dari 135 TPS di Kota Bandung kelebihan kapasitas sehingga menimbulkan bau dan pemandangan tak sedap.
Akhirnya langkah cepat diambil oleh Pemkot Bandung dengan membuka kembali eks TPA Cicabe secara darurat, sambil terus digalakkan program penanganan sampah secara mandiri.