Phnom Penh – Pelatih timnas renang Indonesia Albert C. Susanto mengatakan perenang muda Indonesia yang berstatus debutan masih mengalami demam panggung saat tampil perdana pada SEA Games XXXII/2023 Kamboja di Morodok Tecno National Aquatics Center, Phnom Penh, Sabtu.
Pada hari ini ada sembilan perenang Merah Putih yang mengawali persaingan nomor perseorangan dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-32 tersebut.
Lima diantaranya berstatus debutan yakni Shobrul Malikil Allim, Adinda Kusumah Ningrum, Adellia, Nurita Monica Sari, dan Romeo Lingga Al Farizi.
Sisanya adalah atlet pernah tampil yaitu Azzahra Permatahani, Joe Aditya Wijaya Kurniawan, Erick Ahmad Fathoni, dan Farrel Armandio Tangkas.
“Perenang muda Indonesia ada yang agak demam panggung. Tadi pagi (babak kualifikasi) tampil bagus, kemudian sore harinya (final) merosot. Mungkin karena tegang,” kata Albert kepada ANTARA di Morodok Tecno National Aquatics Center.
Selebihnya, lanjut Albert, perenang senior menunjukkan peningkatan, meskipun hanya Farrel yang mampu menyumbang medali perak pada nomor 100 meter gaya punggung putra setelah membukukan 55,80 detik.
Farrel berada di belakang wakil Singapura Zheng Wen Quah yang memastikan emas dengan membukukan 55,22 detik. Adapun perunggu menjadi milik perenang Filipina Jerrard Dominic Jacinto dengan 55,99 detik.
Selebihnya perenang debutan belum bisa berbuat banyak. Misalnya Shobrul Malikil Alim yang turun pada nomor 200 meter gaya ganti putra yang tersingkir pada babak kualifikasi setelah menempati peringkat kesembilan dengan 2 menit 14,280 detik.
Kemudian ada juga Dellia yang gagal ke final usai menempati posisi kesembilan pada nomor 50 meter gaya dada putri dengan 33,67 detik.
Pada nomor yang sama ada Nurita Monica Sari yang di babak kualifikasi menempati peringkat keenam dengan 32,91 detik. Namun Monica pada final berada di urutan paling akhir yakni kesembilan dengan 33,67 detik.
Pada nomor lainnya debutan Romeo Lingga Alfarizi juga mengalami penurunan pada final 100 meter gaya punggung putra yang finis di posisi terakhir kedelapan dengan 58,01 detik. Padahal pada babak kualifikasi, catatan waktunya lebih baik 57,97 detik dan berada di peringkat keempat.
“Pada perlombaan hari ini, sebenarnya target utama untuk medali itu ada di Farrel. Farrel mendapatkan perak dan sebenarnya kami berharap dia bisa membuat kejutan. Tetapi perenang dari Singapura memang terlalu kuat,” pungkas Albert.