Bandung – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebut sosialisasi terkait kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dilakukan setelah adanya surat edaran resmi dari Kemenag pusat.
Pranata Humas Kemenag Kota Bandung Agus Saparudin mengatakan, pihaknya masih menunggu surat resmi karena sosialisasi itu nantinya bukan hanya mengenai kenaikan harga, tetapi juga soal persiapan teknis dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 yang perlu diketahui oleh semua calon haji.
“Kan informasi dari pusat memang sedemikian cepat ya, jadi pas kemarin ditetapkan, masyarakat sudah tahu lewat media elektronik, media massa, tapi untuk tindaklanjutnya, kami masih menunggu,” kata Agus di Bandung, Jumat.
Sebelumnya, Rabu (15/2), Panitia Kerja (Panja) Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyepakati biaya perjalanan haji (Bipih) 1444 Hijriah/2023 Masehi sebesar Rp49,8 juta per jamaah. Adapun Bipih sebelumnya yakni sekitar Rp39 juta.
Agus mengatakan, sosialisasi kepada para jamaah untuk melunasi Bipih yang baru itu pun bakal dilakukan setelah pemerintah pusat mengumumkan kuota resmi untuk calon jamaah haji dari Kota Bandung. Pada tahun 2022, menurutnya kuota calon jamaah haji yakni sebanyak 2.474 orang.
“Kalau surat edarannya sudah masuk ke kota dan kabupaten, nanti edarannya ditindaklanjuti ke jamaah yang dipastikan bisa akan berangkat,” kata Agus.
Sejauh ini, ia pun belum bisa menyampaikan berapa pendaftar haji di Kota Bandung yang batal melakukan ibadah haji karena adanya kenaikan Bipih itu. Karena, kata dia, angka pendaftar haji yang batal itu bakal terlihat setelah proses pelunasan jika sudah ada kuota resmi untuk Kota Bandung.
“Nanti kan ada memang yang melunasi atau yang menunda, kan nanti macam-macam. Nah nanti baru kelihatan berapa jamaah yang menunda, atau membatalkan, dan juga siapa yang berangkat,” kata dia.
Adapun menurutnya, proses pelunasan haji atau pemberian kuota haji bagi calon jamaah di Kota Bandung diprediksi akan jatuh pada awal Maret 2023.
“Kalau sudah ada fix kuotanya Kota Bandung, kita akan tindaklanjuti dengan menyampaikan informasi sekaligus undangan untuk melunasi, nah baru kelihatan di situ (berapa jumlah pembatalan). Sekarang baru Februari, nanti Maret baru mulai sibuk,” katanya.