Jakarta – Kadin Indonesia siap memfasilitasi dan menjadi pintu masuk calon investor asal Kanada yang ingin menanamkan modal dalam hal pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.
“Saat ini Kanada berupaya ikut berpartisipasi dalam pembangunan tersebut. Karenanya Kadin Indonesia bisa menjadi pintu masuk dan penghubung bagi para calon investor dari Kanada untuk bisa menanamkan modal di bidang pembangunan berkelanjutan,” Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Transportasi Denon Prawiraatmadja dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan dalam Canada-ASEAN Business & Investment Forum 2023 yang diselanggarakan oleh Canada-ASEAN Business Council (CABC) dalam sesi diskusi yang bertema Sustainable Finance and Infrastructure Development.
Menurutnya, tidak dipungkiri jika pembangunan berkelanjutan di Indonesia memiliki tantangannya sendiri dikarenakan merupakan daerah kepulauan. Dan dengan tantangan tersebut membuat para calon investor harus mempunyai sistem yang benar-benar tepat, khususnya di bidang transportasi.
Belum lama ini, kata Denon, Ketua Umum Kadin Indonesia, M. Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa saat ini Asean memiliki empat pilar program yaitu Digital Transformation, Sustainable Development, Result Resilient, dan Food Security.
“Kerja sama bisnis antara Kadin Indonesia dan Canada Business Council dapat selaras dengan empat pilar yang tengah di dorong oleh Asean. Tidak hanya itu, harapannya kedepannya kerja sama ini tidak hanya di atas kertas namun bisa terwujud sehingga bisa membawa dampak yang positif bagi pembangunan di Indonesia,” kata Denon yang juga CEO White Sky Group ini .
Dia juga menjelaskan bahwa salah satu kerja sama dengan Kanada yang sedang didorong agar segara dapat terealisasikan adalah pembangunan Green Airport di Kalimantan Utara sebagai implementasi dari dekarbonisasi.
“Karena jika rencana tersebut dapat terwujud akan mendongkrak perekonomian di Kalimantan Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sebab kita ketahui bersama bahwa di Kalimantan Utara memiliki sumber daya alam energi dan perikanan serta kelautan yang luar biasa dan harus ini dioptimalkan pemanfaatannya,” katanya.
Seperti yang diutarakan oleh Presiden Joko Widodo, kata Denon, Pemerintah akan mendorong berkembangnya produk unggulan yang dimiliki oleh setiap provinsi di Indonesia. Karenanya pengoptimalan produk perikanan dan kelautan yang dimiliki oleh Kalimantan Utara dapat menjadi Program Strategis Nasional.
Sebab jika hal ini tidak mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah maka sangat di sayangkan, bahkan bukan tidak mungkin jika Indonesia akan kehilangan kesempatan menjadi pemain utama perekonomian Asean dan dunia.
Denon juga menjelaskan bahwa Kanada, baik itu pemerintahnya, sektor swasta dan pengusaha sangat tertarik melakukan investasi di Indonesia dan kedepannya mereka akan melakukan penjajakan lebih lagi sehingga diharapkan dapat terwujud kerjasama antara kedua belah pihak.
“Memang proses ini tidak bisa instan, namun membutuhkan waktu secara bertahap sesuai dengan harapan dari para calon investor dan juga kesepakatan bersama yang saling menguntungkan,” katanya.