Pekanbaru, 04/9 (ANTARA) – Forecaster BMKG Pekanbaru Yasir Prayuna mengatakan, jumlah titik panas di wilayah Sumatera pada Senin (4/9) tercatat sebanyak 609 titik atau mengalami penurunan dari angka kemarin yang mencapai 717 titik panas pada satu hari sebelumnya.
“Meskipun terjadi penurunan titik api di Sumatera namun jumlah ini masih termasuk tinggi dan memerlukan perhatian serius agar titik api tidak makin meluas,” kata Yasir di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, berdasarkan data BMKG, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni mencapai 343 titik panas.
Selain itu ada beberapa provinsi lain yang juga masih rentan dan perlu waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena muncul hotspot di wilayah mereka seperti di Lampung terpantau muncul 81 titik panas, Jambi 69 titik, Bangka Belitung 67 titik, Sumatera Barat 19 titik, Bengkulu 17 titik, Kepulauan Riau 3 titik, dan Riau 10 titik.
“Di Riau muncul 10 titik panas yang tersebar di beberapa wilayah termasuk Kampar 2 titik, serta Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing dengan 4 titik panas,” dan lain.
Karena itu pemerintah, lembaga terkait dan masyarakat perlu tetap waspada dan meningkatkan upaya-upaya pencegahan serta penanggulangan karhutla terkait masih ada titik panas yang terpantau di wilayah mereka.
Sementara itu Petugas gabungan darat dan udara Senin (4/9) masih melakukan proses pendinginan setelah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Pancur Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri hilir dan Indragiri hulu.
“Hingga saat ini petugas gabungan masih berjibaku melakukan pemadaman dari dari darat dan pemadaman di lokasi ini juga dilakukan melalui udara dengan helikopter water bombing,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M. Edi Afrizal. ***3*** T.F011