JAKARTA – Tim angket DPRD memintah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama minta maaf atas arogansinya memimpin Jakarta. Basuki pun menolak. Menurut dia akhir dari hak menyatakan pendapat (HMP) yang diajukan tim angket bukanlah permintaan maaf.
“Jadi, terusin HMP atau tidak sama sekali. Makanya saya sarankan DPRD,enggak usah suruh saya minta maaf, teruskan saja hak menyatakan pendapat,” kata pria yang akrab dipanggil Ahok tersebut di balai kota, Rabu (8/4).
Kelanjutan HMP yang dikeluarkan DPRD nantinya akan diserahkan ke Mahkamah Agung. Ahok mengaku siap menerima apapun keputusan MA bila ada bukti kesalahan yang dilakukakannya.
”Kalau memang dibuktikan dan, nyatakan saya salah, dipecat ya sudah. Pecatnya kan 2016,” kata Ahok
Suami Veronica Tan tersebut justru menilai anggota dewan yang seharusnya meminta maaf karena memasukan anggaran siluman dalam APBD DKI. ”Yang harus minta maaf itu yang crop-crop duit, masukan dana siluman, yang beli USB fungsi UPS itu harus minta maaf sama warga DKI,” katanya.
“Kalau soal ngomong kasar, saya kira bahasa toilet itu biasa saja kan amaorang-orang kayak kita. Di kampung saya biasa itu. Saya juga sudah minta maaf bahasa toilet. Iya kan,” kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Ahok menilai etika yang dipermasalahkan tim angket tersebut tidak ada masalah. Sikapnya dirasa masih dibatas kewajaran. “Saya menolak untuk minta maaf lah. Salah dimana? Mereka juga harus minta maaf dong ngajuinRp12,1 triliun. Nanti, kalau sudah polisi tangkap DPRD, baru minta maaf dehlu,” ucap Ahok.
Tinggalkan Balasan